Featured Post Today
print this page
Latest Post
Tampilkan postingan dengan label ayam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ayam. Tampilkan semua postingan

Ternyata Ayam Bisa Berganti Kelamin Secara Alami

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/04/01/1455238620X310.jpg

Siapa bilang pergantian kelamin hanya bisa terjadi pada manusia? Ayam milik pasangan suami istri Jim dan Jeanette Howard yang berasal dari Huntington, Inggris mengalami pergantian kelamin dari betina ke jantan.
Siapa bilang pergantian kelamin hanya bisa terjadi pada manusia? Ayam milik pasangan suami istri Jim dan Jeanette Howard yang berasal dari Huntington, Inggris mengalami pergantian kelamin dari betina ke jantan.

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/04/01/1455238620X310.jpg

Ayam piaraan bernama Gertie itu mulai mondar-mandir di halaman rumah dan berkokok layaknya pejantan. Beberapa minggu kemudian, karakter pejantan mulai tumbuh, seperti pial di dagu, jengger di kepala, serta bulu coklat gelap khas pejantan.

Jim Howard mengatakan pada Cambridge News, "Saya tahu ini kedengarannya aneh, tapi saya bisa memastikan ini semua benar. Orang pikir ini hal yang konyol, tapi ternyata ini adalah benar adanya."

Publikasi Institut Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida tahun 2000 menyatakan, "Perubahan kelamin nyatanya terjadi, meski tak begitu sering. Namun hingga sekarang, belum dijumpai perubahan dari jantan ke betina."

Perubahan kelamin ini bisa dijelaskan dari perkembangan biologis ayam. Pada masa embrionik, terdapat bakal kelamin jantan dan betina. Sekali gen betina dominan, maka ovarium akan berkembang.

Tapi tak seperti manusia, ovarium ayam hanya berkembang di pinggang kiri saja. Sementara, bakal kelamin di pinggang kanan akan mengalami dormansi, tak berkembang menjadi jantan maupun betina. Bagian yang mengalami dormansi disebut ovotestis.

Dalam kondisi tertentu seperti adanya kista, tumor ataupun penyakit kelenjar anak ginjal, ovarium ayam bisa mengalami degenerasi. Saat itulah, ovotestis  mungkin tumbuh menjadi organ kelamin jantan.

"Jika bakal kelamin di sebelah kanan berkembang jadi testis, maka akan mensekresikan androgen," kata Mike Hulet, profesor ilmu peternakan di Pennsylvania State University. Androgen adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap karakteristik jantan.

"Produksi androgen inilah yang akan menyebabkan perubahan perilaku pada betina dan membuatnya bertingkah layaknya pejantan," ucap Hulet seperti dikutip Lifes Little Mysteries.

Namun, ayam tak akan sepenuhnya menjadi jantan. Meski tampak jantan, secara genetik ayam seperti Gertier tetap betina. Jadi, meski tak akan mampu bertelur lagi, ayam yang berganti kelamin juga takkan mampu membuahi betina lain. Akibat pergantian kelamin, Gerte kini berganti nama menjadi Bertie.

Sumber :
sains.kompas.com
0 komentar

Cara ternak Ayam atau Memelihara Ayam Bersama Ikan

cara, ternak, ayam, memelihara ayam, bersama. ikan

Cara ternak ayam atau memelihara ayam bersama ikan sebetulnya sudah banyak yang mencoba memperaktekkannya  oleh para peternak di Indonesia, namun banyak kendala yang menghambat keberhasilan dari sistem beternak seperti itu. 

Untuk menangani kendala yang bersifat teknis maka tidak ada salahnya apabila kita melihat catatan singkat dibawah ini, walaupun catatan ini tidak lengkap sepenuhnya, namun catatan ini bisa kita ambil untuk bahan referensi kita sebelun memulai ternak ayam atau memelihara ayam bersama ikan ini. 

SISTEM PEMELIHARAAN AYAM

Kandang Ayam
Kandapg ayam biasanya dibangun seluruhnya di atas salah satu pematang kolam atau menjulur sebagian di atas permukaan air kolam. Bangunan kandang ayam memung¬kinkan sisa makanan dan kotoran ayam jatuh langsung ke kolam.

Bentuk kandang yang digunakan yaitu kandang sistem baterai. Dibuat memanjang dan diletakkan pada bagian sudut kolam dan pada bagian kolam yang airnya tidak ter¬lampau dalam.
Pondasi (dasar) kandang harus kuat, sebab berada di dalam air. Umumnya pondasi kandang dibuat dari tembok, seperti membuat pondasi rumah panggung.

Jarak antara dasar kandang ayam dengan permukaan air kolam berkisar antara 50-100 cm.
Kandang baterai, baik kerangka maupun sangkarnya bisa dibuat dari bambu, kayu, atau bahan lain. Untuk mem¬buat sangkar bisa digunakan bahan dari kawat. Ukuran kan¬dang baterai yang umum adalah 40 x 20 x 40 cm. Bagi ayam-ayam petelur lebar kandang bervariasi antara 20-30 cm.

Lebar     20 cm     :     dapat diisi 1 ekor ayam petelur putih
             20,5 cm   :     dapat diisi 1 ekor petelur medium (pe¬telur kulit coklat)
             25 cm      :     dapat diisi 2 ekor petelur putih
             30 cm      :     dapat diisi 2 ekor petelur medium.

Peralatan Kandang

Kandang dilengkapi dengan,

a.    Tempat makan, bisa dibuat dari plastik, kayu, bambu, logam. Tempat makanan yang baik harus memenuhi per¬syaratan :
-    mudah dibersihkan,
-    mudah diisi,
-    makanan tidak mudah tumpah, dan
-    ayam mudah makan dari tempat makanan tersebut.

b.     Tempat minum
Tempat minum yang baik haruslah :
-    mudah dibersihkan,
-    mudah diisi,
-    ayam mudah minum dan
-    air tidak mudah tumpah

c.     Lampu penerangan
    Dibutuhkan untuk :
a.    ayam petelur, pada waktu cuaca gelap dan malam hari
b.    ayam pedaging, pada cuaca gelap dan sepanjang malam.

Teknik Pemeliharaan Ayam

Ayam yang dipelihara
Ayam yang dipelihara yaitu ayam petelur yang sudah siap berproduksi (layer) dan ayam pedaging. Umumnya ayam petelur yang berumur 20-22 minggu (4-5 bulan). Pada umur 4,5 bulan kadangkala sudah ada yang mulai ber¬telur, tetapi umumnya yang terlalu cepat berproduksi telur¬nya akan kecil-kecil dan masa produksinya pendek, sebab pada masa pertumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik (terutama perkembangan alat-alat produksinya). 

Dalam hal ini "vitamin pertumbuhan ayam dara" memegang peranan dalam masa layer. Hanya ayam-ayam yang dalam masa bibit (starter) dan remaja/dara (grower) terpelihara dengan baik dan terpenuhi kebutuhan-kebutuhannya akan menjadi ayam petelur yang sanggup berproduksi baik pula (jumlah dan masa produksi). Bila sampai 7 bulan ayam belum bertelur (walaupun terlihat tanpa cacat), sebaiknya ayam tersebut diafkir, kemungkinan ada kelainan dalam alat reproduksi¬nya.

Pemeliharaan ayam pedaging pada dasarnya tidak ber¬beda dengan pemeliharaan ayam petelur. Untuk memper¬mudah pemeliharaan ayam pedaging secara baik perlu di¬lakukan program pemeliharaan sesuai dengan fase hidup mereka.

Fase hidup ayam pedaging (broiler) dikelompokkan menjadi 2 fase, yaitu :

1.    fase starter, umur 0-4 minggu
2.    fase finisher, umur 5 minggu sampai dengan dipasarkan.
Beberapa kegagalan pada masa pemeliharaan fase starter adalah akibat : kedinginan, kesalahan dalam pemberian ma¬kanan, kapasitas yang berkelebihan. Kesemuanya ini akan menimbulkan efek negatif, seperti kepekaan terhadap gangguan penyakit yang sulit untuk diatasi, kelambatan dalam pertumbuhan dan lain sebagainya.   

Dalam sistem pemeliharaan ikan bersama ayam, untuk setiap 0,1 hektar (70 tumbak, 1000 m2) luas kolam dapat ditempatkan sebanyak 200 ekor ayam petelur, dengan kan-j dang sistem baterai (petelur 1 ekor per 5 m2 luas kolam) dan ayam pedaging 1 ekor per 1 m2 luas kolam. Bagi ayam pedaging, anak ayam sudah mulai dipelihara di atas kolam setelah dipelihara di kandang bawah (kandang khusus untuk memelihara anak ayam) selama 2 minggu lamanya. Lamanya pemeliharaan bagi ayam pedaging di atas kolam antara 20-25 hari.

Tinggi rendahnya kualitas ransum, cukup tidaknya ransum yang diberikan pada ayam harus di¬perhitungkan secara cermat, sehingga biaya yang dikeluar¬kan cukup efisien, ekonomis. Bibit ayam yang bagus, per¬kandangan yang baik, dan hal-hal lain yang dilaksanakan secara baik pula, akan hancur karena pemakaian dan pem¬berian ransum yang tidak tepat. Kejelekan dan kekurangan ransum dapat pula berakibat timbulnya penyakit pada ayam (defisiensi makanan/vitamin, kanibal, dan seterusnya).

Ransum yang diberikan pada ayam akan berfungsi :

a.    memenuhi kebutuhan hidup, antara lain pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel, menggantikan bagian yang rusak (bulu, kulit)

b.    untuk keperluan memproduksi telur.
Ransum yang siap diberikan pada ayam disebut ransum jadi yang dalam pemakaiannya terbagi :
Ransum starter      :    untuk anak ayam umur 1 hari s/d 2 bulan
Ransum grower     :    untuk ayam dara umur 2 bulan s/d 4 bulan
Ransum layer        :    untuk petelur dewasa 4 bulan ke atas.

Pemberian makanan bagi anak ayam, selama 3 hari yang pertama, makanan yang diberikan cukup ditebarkan di atas koran, di dekat sumber pemanas. Setelah 3 hari pertama berlangsung, barulah makanan tadi ditaruh di dalam nam¬pan kecil yang berbentuk segi empat atau bulat. Tentu saja besar kecilnya nampan harus selalu disesuaikan dengan pertumbuhan atau umur ayam yang bersangkutan.

Untuk menghindarkan makanan menjadi kotor atau tumpah, maka pengisian penampan tadi diusahakan sedikit demi sedikit, atau paling banyak separo dari permukaan pe¬nampan yang dipakai.

 Sesudah anak ayam mencapai umur 10 hari-2 minggu, tempat makanan yang berupa penampan harus diganti dengan tempat makan berbentuk tabung bulat atau memanjang, ataupun tempat makan gantung (otomat). Letak ketinggian tempat makan diusahakan setinggi dada atau punggung. Ransum makanan yang diberikan pada anak ayam dengan kadar protein 23% dan metabolisme energi (ME) = 2800-3000 kkal.

SISTEM PEMELIHARAAN IKAN

Kolam Ikan
Untuk budidaya ikan air tawar, kolam mempunyai peranan yang sangat penting. Karena selain sebagai media hidup ikan, kolam harus pula berfungsi sebagai sumber makanan alami ikan. Untuk mendapatkan kolam yang su¬bur, bukan saja dasar kolam harus sedikit berlumpur oleh lapisan humus namun juga air yang masuk ke dalam kolam harus mengandung cukup bahan organik dan tidak beracun.

Air dan Tanah
Jenis tanah yang paling baik untuk kolam adalah tanah liat atau lempung sedikit berpasir. Tanah terapan atau be¬ranjangan masih bisa juga digunakan. Sedang tanah yang kandungan pasirnya sangat tinggi tidak bisa digunakan untuk kolam.

Air merupakan faktor utama dalam usaha budidaya ikan. Tanpa adanya air yang cukup dengan kualitas yang baik, maka usaha budidaya ikan akan mengalami berbagai hambatan. Oleh karena itu hal-hal yang mutlak diperhatikan dalam kaitannya dengan masalah kondisi air adalah :

Sumber air
Air untuk kolam dapat bersumber dari sungai, air irigasi maupun dari mata air. Sungai sebagai sumber air untuk budidaya ikan adalah baik sekali sebab air sungai biasanya banyak mengandung unsur-unsur hara, yang berguna bagi penumbuhan makanan alami ikan. Lebih-lebih apabila su¬ngainya panjang sehingga unsur-unsur haranya cukup karena biasanya melalui pemukiman rumah penduduk.

Namun perlu diingat biasanya air sungai banyak mengan¬dung waled, sehingga memerlukan bak pengendapan dan bak filter sebelum dipergunakan di kolam. Hal ini untuk mencegah pendangkalan kolam yang terlalu. singkat.

Air tanah yang baik untuk sumber air budidaya ikan biasanya yang telah keluar di permukaan tanah. Dalam arti kata antara sumber air tanah dengan letak unit perkolaman terpisah, jadi harus dialirkan melalui saluran terlebih dahulu. Ini untuk memperbaiki kualitas air tanah tersebut karena biasanya air yang baru keluar dari tanah miskin unsur hara dan pH-nya rendah.

Kualitas air
Dengan memperhatikan makhluk hidup yang ada di per¬airan tersebut secara tidak langsung kita dapat menilai ke¬suburan air. Makin beraneka ragam makhluk hidup yang kita temukan, maka makin suburlah perairan itu. Air yang akan kita pakai untuk kolam sudah tentu harus yang baik mutunya, walaupun tidak selalu harus subur. Kesuburan¬nya dapat kita tingkatkan kelak, dengan pemupukan ko¬lam dan pengelolaan yang betul. Air yang baik mutunya harus bersuhu sedang, yang antara siang dan malam tidak begitu besar perbedaannya (tidak lebih dari 5°C; misalnya antara 25°C dan 30°C.

Selain itu, kekeruhan air juga merupakan faktor yang turut menentukan baik buruknya mutu. Sebaiknya air itu jangan terlampau jernih (karena air demikian biasanya ku¬rang subur) melainkan yang agak keruh. Tetapi keruhnya tidak boleh karena lumpur yang mati, melainkan harus di¬sebabkan oleh kandungan sejumlah kapur dan jasad renik plankton yang hidup.

Debit air yang baik tidak kurang dari 10-15 1/dt/Ha. Dalam kenyataannya apabila sumber airnya dari sungai, debitnya tidak tetap tergantung pada musim. Apabila debit air pada musim hujan sangat besar, maka harus dibuatkan saluran pengendali banjir sehingga debit air yang besar tidak masuk ke dalam kolam. Apabila debit air kurang dari Standar tersebut di atas, maka harus diusahakan pengaturan air, yang seefisien mungkin.

Bentuk dan Konstruksi Kolam (longyam)

Kolam yang digunakan umumnya sama dengan kolam ikan sistem biasa. Bentuknya beraneka ragam, disesuaikan dengan bentuk pemilikan lahan. Pada umumnya kolam ikan berbentuk empat persegi panjang dengan arah memanjang dari pintu pemasukan ke pintu pembuangan air.

Kolam berbentuk empat persegi panjang ini memang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan kolam yang berbentuk bujur sangkar. Kelebihannya terdapat dalam sir¬kulasi air dan penyediaan makanan alami ikan, karena ko¬lam berbentuk persegi panjang mempunyai sisi/pinggiran yang lebih panjang dibandingkan kolam berbentuk bujur sangkar. Makanan alami ikan (moina, daphnia) lebih banyak tumbuh di pinggiran kolam yang dangkal dibandingkan di tengah kolam yang lebih dalam.

Teknik Pemeliharaan Ikan

Persiapan Kolam
Sebelum penebaran ikan, seperti biasanya kolam di¬keringkan dan dijemur untuk mencegah adanya hama dan penyakit. Hal ini dilakukan sambil mempersiapkan kandang ayam. Bila masih terdapat genangan-genangan air yang sulit dikeringkan, perlu diberi kapur secukupnya. Juga untuk memperbaiki keasaman tanah, dilakukan pengapuran de¬ngan dosis 5 kg per 100 rri2 . 

Pematang kolam perlu diper¬baiki sehingga tidak terdapat tempat-tempat yang bocor dan lumpur di dasar kolam sebagian diangkat ke atas pema¬tang. Sebelum kolam siap untuk diisi air, ayam hendaknya sudah mulai dipelihara. Sehingga sebagian kotoran ayam yang jatuh ke kolam merupakan pupuk organik bagi kolam. Kolam .selanjutnya ditabur pupuk urea dengan dosis, 5 kg per 100 .m2 disesuaikan dengan kebutuhan. Sekitar satu minggu kemudian setelah kolam diisi air, ikan mulai ditebar.

Jenis Ikan yang Dipelihara
Berbagai jenis ikan dapat dipelihara dengan baik melalui sistem longyam ini. Baik secara terpisah ataupun secara ber¬sama-sama. Pada umumnya para petani yang berusaha tani dengan sistem longyam, selalu berorientasi pasar. Artinya selalu memelihara jenis ikan yang mempunyai pasaran yang baik (mempunyai harga yang mahal). Jenis-jenis ikan yang dipelihara dengan sistem longyam ini antara lain :
-    ikan mas
-    ikan taw es
-    ikan nila
-    ikan tambakan
-    ikan mujair
-    ikan gurami dan udang galah.

Umumnya ikan mas tidak dibudidayakan secara mono kultur, tetapi secara polikultur, yaitu dicampur dengan ikan lain seperti ikan tawes, ikan mujahir, ikan nila, ikan nilern dan lain sebagainya. Sebagai contoh, misalnya polikultur ikan mas dan ikan nila. Kegiatan budidaya terpadu ini me¬rupakan kegiatan pendederan ikan mas untuk menghasilkan benih bagi sistem budidaya ikan kolam air deras dan dapat pula sebagai kegiatan pembesaran ikan nila untuk menghasil¬kan ikan konsumsi.

Perbandingan jumlah ikan-ikan tersebut di dalam kolam beraneka ragam. Pada umumnya, dalam sistem longyam ini ; ikan-ikan dipelihara dengan perincian, sebagai berikut :
  • ikan mas    36%
  • ikan nilem    38%
  • ikan tambakan    16%
  • ikan mujair + tawes    10%

Makanan ikan
Makanan ikan yang dipelihara adalah makanan alami yang tumbuh di dalam kolam. Kotoran ayam dan makanan¬nya yang tercecer dari wadahnya dapat merupakan pupuk organik dan dapat pula sebagai makanan ikan. Dengan ada¬nya kotoran ayam sebagai pupuk organik diharapkan ma¬: kanan alami yang ada di dalam kolam dapat tumbuh dengan subur.

Makanan tambahan berupa pelet, diberikan sewaktu¬waktu apabila kandang ayam dikosongkan setelah ayamnya dipanen (dijual). Bila yang dipelihara adalah ayam petelur, bukan ayam pedaging, sebagai makanan ikan cukup dari kotoran dan makanan ayam yang terbuang.

Makanan tambahan, umumnya berbentuk tepung yang agak kasar. Dedak halus (bekatul) cocok untuk makanan tambahan. Dedak, selain dapat diberikan secara langsung, juga digunakan sebagai baban campuran untuk membuat ,makanan ikan. (Sumber Buku  : Memelihara Ikan Bersama Ayam Penulis : Ir. KUSNO S.)
0 komentar

Peluang Budidaya Ayam Mutiara

Meski tergolong baru, ayam mutiara kini mulai dilirik karena keindahan warna bulunya. Apalagi dengan harga jual yang relatif tinggi ayam yang konon berasal dari daratan Afrika ini sangat tepat untuk dibudidayakan.

Cobalah menyempatkan diri mengunjungi pasar unggas dan tanyakan apakah di situ ada pedagang yang menjual ayam mutiara. Jika beruntung, hewan yang dimaksudkan pasti akan diketemukan. Belakangan, jenis ayam ini mulai banyak dibicarakan khususnya para penggemar unggas. Dengan bulu yang indah namun masih langka di pasaran layak mengundang rasa penasaran. Sayangnya, sampai sekarang ternyata informasi tentang ayam mutiara masih terbatas.

Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial disamping kiri dan kanan kepalanya dan ditambah pial di atas kepala yang tampak seperti helm.

Awalnya, konon ayam mutiara berasal dari daratan Afrika. Hewan-hewan ini hidup secara bergerombol dan banyak menghuni savana dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri. Fakta lain, karena sejatinya termasuk dalam golongan burung, ia bisa terbang walaupun lebih suka tinggal di tanah.

Jika di Indonesia ayam mutiara baru mulai dikenal, tetapi sebaliknya di luar negeri sudah lama dipelihara sebagai penghias halaman. Dalam perkembangannya juga terjadi cross breding antara ayam mutiara asli dengan ayam lain. Sehingga saat ini ayam mutiara memiliki ragam warna yang sangat bervariasi, di antaranya terdapat jenis yang dinamakan pearl guinea (warna asli ayam mutiara yang didominasi warna abu-abu gelap dengan bintik putih merata di sekujur tubuh), white guinea, royal purple guinea, violet guinea, brown guinea, lavender guinea, dan lain-lain.

Salah satu pembudidaya ayam mutiara adalah Juwaidi. Pria yang tinggal di Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam itu mengenal ras ayam mutiara mulai tahun 2003. Pemilik Adina Agro Aceh, usaha peternakan ayam buras petelur dan ayam hutan Sumatera itu kebetulan memperoleh sepasang indukan dari salah seorang temannya dari Sumatra Utara. Selanjutnya, tahun 2007 ia memulai usaha penangkaran secara semi intensif. Saat ini ia sudah memiliki sekitar 20 ekor indukan ayam mutiara. “Karena bulunya indah dan masih langka didapatkan, jadi cocok jadikan bisnis,” ia beralasan.

Sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/bisnis-mikro/8230-peluang-budidaya-ayam-mutiara.html

0 komentar

Kandang Ayam Bangkok Super dan Cara Membuatnya


Kandang, ayam, bangkok, super, cara, membuat

Cara membuat kandang ayam bangkok super sebetulnya tidak terlalu sulit, sama halnya seperti kandang ayam bangkok pada umumnya. Namun ada hal-hal yang mungkin perlu perhatian husus dalam pembuatan kandang ini mengapa demikian, karena kandang ialah salah satu faktor utama yang dapat menentukan kualitas ayam bangkok itu sendiri.

Ayam Bangkok akan tumbuh baik apabila merasa nyaman berada di dalam kandang, sebaiknya kita harus dapat memahami karakter ayam bangkok supaya kita bisa memberikan kenyamanan ketika ayam berada di dalam kandang. Hal ini sangat penting, karena tidak sedikit orang yang memiliki ayam bangkok yang bagus tetapi tidak diimbangi dengan kandang ayamnya yang baik dan bagus juga, perlu diingat bahwa ayam bangkok adalah "Ayam Yang Berkarakter Petarung".

Kasus seperti itu sering kita jumpai disekitar kita, walaupun sebetulnya tidak ada salahnya namun apabila kita ingin "mencetak" ayam bangkok yang memiliki kualitas super maka sebaiknya kita harus memperhatikan tempat tinggal ayam tersebut. Kandang ayam petarung jangan disamakan dengan ayam sayur.

Di bawah ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita membuat kandang ayam bangkok:
  • Lokasi kandang harus berjarak sekurang-kurangnya 10 m dari rumah, hal ini penting untuk kesehatan kita.
  • Pastikan lokasi kandang adalah tempat yang nyaman, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari yang terik.
  • Jangan sampai ada genangan air disekitar kandang apabila hujan turun.
  • Diusahan dilokasi banyak tumbuh rumput karena ayam sangat suka dengan dedaunan sebagai pengganti sayuran.
  • Usahakan arah kandang menghadap sinar matahari, atau dibuat serong menghadap sinar matahari pagi.
  • Kandang lebih baik menggunakan bahan yang ringan dan dapat di geser setiap Anda menginginkannya, hal ini juga menjaga kesehatan ayam karena virus penyakit seringkali datang dengan arah angin, diusahan kandang jangan sampai berlawanan dengan arah angin.
  • Atap kandang harus baik, supaya pada waktu hujan atap tidak mengalami kebocoran.
  • Ketinggian kandang minimal 50 cm di atas permukaan tanah.
  • Untuk menjaga ketahanan, kaki kandang sebaiknya memakai alas batu, kaleng bekas yang di cor semen, atau wadah bekas lainnya.
  • Kandang harus memiliki fentilasi yang baik supaya ayam mendapatkan udara yang segar.
  • Situasi kandang bebas dari debu dan teduh.
  • Lakukan penyiraman untuk tanah di area kandang dengan air.
  • Bersihkan kandang dari kotoran ayam setiap hari.
  • Sediakan lampu di dalam kandang walaupun ayam sudah menginjak dewasa.
  • Luas kandang harus sesuai dengan jumlah ayam yang berada di dalam kandang. 

Kandang, ayam, bangkok, super, cara, membuat, gambar

Perlengkapan Kandang dan Kandang Disesuaikan Dengan Umur Ayam:
  • Setiap petak kandang harus dibuatkan tempat tenggeran ayam, baik untuk anak ayam maupun untuk ayam dewasa, karena ayam merupakan jenis burung yang suka bertengger.
  • Lantai dasar kandang dibuat berongga agar kotoran ayam jatuh dan kandang tetap bersih, namun lantai yang berongga ini dibuat untuk ayam yang sudah berusia tiga bulan ke atas.
  • Kandang ayam untuk lancuran, tempat makannya dibuat diluar kandang dengan ketinggian normal 50 cm dan bagian depan kandang diberi kayu ringan agar ayam aman dari gangguan luar. Untuk kandang seperti ini tempat minumnya digantungkan dari dalam dan lebih bsagusnya lagi dibuatkan juga di samping tempat makan.
  • Untuk kandang lancuranlebih aman menggunakan kayu ring dibagian depannya dan jangan mempergunakan kawat karena akan merusak paruh ayam. Jika mempergunakan jaring tali pada bagian depannya akan membahayakan lancuran jika ada ayam lain yang datang dan bertarung dibalik jaring. Ukuran standar untuk kandang ayam lancuran adalah P.100 cm x L.100 cm x T.80 cm agar ayam bebas bergerak untuk mengepakkan sayapnya.
  • Kandang untuk anak ayam umur sehari sampai berumur 2 bulan. Ukuran kandang harus agak lebar agar anak ayam bebas bermain. Ukuran kandang sebaiknya: P.120 cm x L.100 cm x T.70 cm untuk 10 ekor anak ayam dan maksimal 15 ekor anak ayam. Untuk kandang anak ayam ini sebaiknya lantai diberikan pasir putih agar kandang tetap kering, dan membuat kaki anak ayam halus tidak luka atau cacat.
  • Untuk kandang ayam yang baru menetas berikan lampu pijar sebagai pemanas pengganti induknya, dan ukuran lampu yang di pasangnya 60 watt sampai umur anak ayam 2 minggu, setelah itu ganti lampu dengan yang lebih kecil yaitu 40 watt.
  • Setelah anak ayam berumur satu minggu tempat minum dan makannya mulai digantung setinggi leher anak ayam tersebut, hal ini bertujuan supaya memiliki kuda-kuda kaki yang kokoh dan membentuk body ayam yang sempurna. Hal itu bisa dilakukan berlanjut, semakin tinggi anak ayam maka tempat makan dan minumnya pun di naikkan.
(Sumber Buku : SUKSES BUDIDAYA & BISNIS AYAM BANGKOK. Penulis: ARIS MARWANTO. Sumber Foto: www.papaji.forumotion.com & www.central-bangkok-farm.com)

0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sunrise - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger